Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Kalau melihat fungsi diatas, itulah
gambaran ideal dari tujuan pendidikan nasional kita. Tetapi, kita tidak hanya
terbuai oleh keindahan idealisme kita tanpa melihat realita yang ada
dilapangan. Dan faktanya Kondisi pendidikan di Indonesia ternyata masih jauh
dari idealitas yang selama ini diharapkan. Pelaksanaan sistem pendidikan
nasional sejauh ini masih banyak ditemukan masalah di mana-mana.Bukan malah
membaik, kondisi dunia pendidikan sekarang ini justru makin parah dengan
berbagai potret buram yang sering menghiasi. Mulai dari akses pendidikan yang
kurang merata, infrastruktur yang kurang memadai bahkan berkualitas rendah,
serta kurikulum yang selalu berubah.
Selain itu, ketersediaan
infrastruktur pendidikan yang belum mantap pun menjadi satu alasan tersendiri
untuk menyebut pendidikan di Indonesia masih carut marut. Hal itu ternyata
menimbulkan pengaruh yang sangat kompleks terhadap semakin sulitnya pendidikan
dikatakan berhasil dalam mencetak generasi bangsa unggul.Fakta ironis yang
pernah ditemui adalah masih banyak bangunan sekolah rusak di hampir seluruh
wilayah Indonesia tanpa terkecuali di Jombang dan apalagi di pelosok Nusantara.
Baru baru ini di tahun 2013 pemerintah telah membuat sebuah kebijakan
tentang perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia untuk mengganti
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum KTSP. kurikulum 2013 telah mulai di uji
publik dan
sosialisasi serta rencana akan diterapkan pada tahun ajaran 2013 / 2014. Dimana tujuanya adalah
membangun pendidikan Indonesia ke arah yang baik sesuai dengan cita – cita
pendidikan nasional kita. Menurut UU. No 20 tahun 2003 bagian umum : Kurikulum sebagai dasar pendidikan adalah komponen yang sangat
penting karena kurikulum pendidikan merupakan suatu sistem yang mengatur jalannya proses
pendidikan dimana pemerintah berperan dalam mengatur suatu sistem yang ada dan
sesuai dengan kebutuhan pendidikan di indonesia, hal ini sesuai dengan UU SISDIKNAS tahun 2003/pasal 10. : dimana pemerintah pusat atau
daerah berhak mengarahkan dan membimbing suatu sistem dan proses pendidikan
yang berjalan.
Menurut : M. NUH Mentri pendidikan dan kebudayaan ( MENDIKBUD )
menegaskan bahwa kurikulum 2013 tidak akan berdampak pada terciptanya generasi tukang.
Justru kurikulum 2013 disusun dan desain untuk menjawab masalah gersangya
budaya dewasa ini yang mengakibatkan makin banyaknya peilaku yang tidak
berbudaya. M. NUH juga meyakini bahwa Kurikulum 2013 akan menstransformasi
pendidikan nasional. Perubahan yang di tawarkan kurikulum 2013 ini membuat
generasi muda yang kreatif, inovatif dan berkarakter, kerena ini untuk
mengimplementasi “Mutu Pendidikan Nasional.”
Akan tetapi banyak pihak yang masih
mempertanyakan apakah kurikulum 2013 ini mampu menjawab permasalahan pendidikan
di Indonesia karena dalam kenyataannya kebijakan ini menuai pro dan kontra dari
para pelaku pendidikan. Sentralisasi pendidikan dalam kurikulum baru ini
berarti menafikan disparitas kemampuan daerah – daerah yang ada di Indonesia,
kurikulum ini rencana juga akan diterapkan serentak di tahun ajaran baru
mendatang dan apakah sosialisasi untuk memahamkan sistem pembelajaran yang ada
di dalamnya pada seluruh pelaku pendidikan di Indonesia akan selesai dalam
waktu yang singkat. Ditambah tahun depan akan terjadi perombakan dalam struktur
kepemerintahan pusat dan ini memungkinkan terjadinya pergantian mentri
khususnya pendidikan yang memungkinkan juga adanya perubahan lagi pada
kurikulum. Belum lagi permasalahan guru yang mata pelajarannya di hilangkan
atau dilebur.
Permasalah pendidikan kita semakin keruh dengan
adanya kegagalan pelaksanaan Ujian Nasional. Banyaknya kebocoran pada naskah
soal di tambah keterlambatan distribusi soal, kesalahan atau tertukarnya paket
yang di kerjakan siswa ( siswa jurusan bahasa mendapat paket soal untuk jurusan
ekonomi ). Dalam pelaksanaannya pun masih banyak terjadi contek – mencontek dan
ini jelas bertentangan dengan pedidikan karakter Pancasila. Guru dan kepala
sekolah takut anak didiknya tidak lulus karena berdampak pada citra sekolah,
begitupun dengan bupati dan gubernur karena hasil dari kegiatan ini jelas akan
diliput dalam media masa. Dan berdasarkan artikel
yang diterbitkan 27 November 2012 pada website BBC (http://www.bbc.co.uk/indonesia/majal...on_ranks.shtml ),
Sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia menurut tabel
liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson.Ranking ini
memadukan hasil tes internasional dan data seperti tingkat kelulusan antara
2006 dan 2010.
Dengan melihat dua hal diatas antara
permasalahan pendidikan dan tujuan Pendidikan Nasional kami
masih optimis bahwa masih ada cara untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Pendidikan yang mampu membebaskan dari sistem yang kurang sehat, mengunakan implementasi dari
multiple kecerdasan yang ada dalam diri peserta didik untuk di kembangkan dan
spesifikasi pada bakat yang di miliki sehingga peserta didik paham akan
kelebihan yang dimiliki. Pembelajaran yang student and procces oriented dengan penekanan pada nilai – nilai luhur
karakter bangsa bukan orientasi hasil semata.
Atas dasar tersebut kami selaku Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP PGRI
Jombang mengadakan Seminar Nasional, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan
Nasional dengan tema “ Pendidikan Pembebasan Sebagai Alternatif
Sistem Pendidikan Indonesia “.
Narasumber dan Materi
Ahmmad
Bahrudin
- Pendiri/ ketua yayasan sekolah alternatif Qaryah thayibah
- Penemu model community based education
- Peraih penghargaan insan pendidikan terpuji dari LPMP Jawa Tengah
- Peraih penghargaan Kickandy Heroes bidang pendidikan 2013 dari Yayasan Kickandy.
Dr.firman, M.Pd
( Dosen STKIP )
WAKTU dan
TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan “(HARDIKNAS)” ini akan
diselenggarakan pada:
hari : Minggu
tanggal : 26 Mei 2013
waktu : 09.00 WIB s/d Selesai
tempat : Aula 1 STKIP PGRI Jombang
0 komentar:
Posting Komentar
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR, PENDAPAT, SARAT ATAUPUN KRITIK ANDA DISINI...GUNA MEMBANGUN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) STKIP PGRI JOMBANG KE DEPANNYA SEMAKIN BAIK...AMIN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMI MENUNGGU KOMENTAR SOBAT.....!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------